Rasanya yang lezat dan pengolahan yang praktis. Dua alasan ini cukup menjawab pertanyaan mengapa sosis banyak disukai, terutama oleh anak-anak.
Nama sosis sendiri berasal dari bahasa latin yaitu salsus, yang berati asin. Pengertian ini mengarah pada potongan atau cincangan daging yang diawetkan melalui proses penggaraman. Pengolahan awalnya, sosis dikembangkan oleh negara yang memilliki 4 musim. Tujuannya adalah untuk mengawetkan agar tidak kekurangan daging selama musim dingin.
Berdasarkan pengolahannya sosis digolongkan ke dalam 5 jenis. Dan semuanya dapat kita jumpai di super market.
1. Cooked sausage
Terbuat dari daging sapi segar, yang diolah dengan cara dimasak. Sosis jenis ini dapat langsung dikonsumsi, tetapi untuk menjaga cita rasa, biasanya sosis dihangatkan terlebih dahulu. Dapat disimpan dalam kulkas selama 7 hari setelah kemasan dibuka.
Contoh: braunschweiger, veal sausage, dan liver sausage.
2. Cooked smoked sausage
Sosis ini hampir sama jenisnya dengan sosis masak, hanya saja setelah matang, sosis kemudian diasap atau dipanggang. Dapat dikonsumsi dalam bentuk hangat dan dingin. Untuk menjaga kesegarannya dapat disimpan dalam kulkas.
Contoh: bologna, kielbasa, dan wieners.
3. Fresh sausage
Dikenal juga dengan sebutan sosis mentah. Harus dimasak hingga matang, tidak dapat hanya dihangatkan seperti sosis pada umumnya. Sosis ini hanya mampu bertahan 3 hari di kulkas.
Contoh: boerwors, italian pork, fresh beef sausage.
4. Fresh smoked sausage
Ini adalah sosis segar yang langsung diasap, tanpa harus direbus terlebih dahulu. Setelah diasap sosis dapat langsung disimpan dalam kulkas, tetapi tetap harus dimasak sebelum menikamtinya.
Contoh: mettwurst dan roumanian sausage.
5. Dry sausage
Dibuat dari daging pilihan. Proses pembuatan sosis ini, lebih sulit dibandingkan sosis umumnya, karena melalui proses pengeringan. Kelebihan dari jenis sosis satu ini adalah ia dapat bertahan lama di kulkas, meski tak disimpan di freezer.
Contoh: salami, dan summer sausage.
• VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar