Keringat darah sering diartikan pekerja keras. Namun apa yang dialami Dora Indrayanti Trimurni (25) benar-benar harfiah. Dia mengalami masalah medis yang langka dimana darah segar keluar dari pori-pori kulit kepala dan telinganya. Saat dijenguk di RS M Djamil Padang, gadis muda itu tetap murah senyum meski sudah seminggu lebih dirawat secara intensif, karena penyakit unik yang dideritanya. Darah segar kerap keluar dari pori-pori kepala dan telinganya bila ia berpikir terlalu banyak.
"Baiknya kita biarkan dia istirahat dulu. Seperti yang terlihat, saat ini kondisinya sudah jauh membaik dibandingkan ketika dirawat di ruang ICU 2 X 24 jam kemarin," ujar Kabag Humas RS M Djamil Padang, Gustavianof, kepada detikcom saat berkunjung ke ruang perawatan penyakit dalam RS M Djamil, Rabu (1/6/2011).
Dora, mahasiswa semester VI Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta (UBH) Padang tersebut, sejak beberapa hari terakhir memang pendapat perhatian luas. Selain karena menderita penyakit yang dinilai aneh, perempuan cantik dengan rambut cepak itu juga mendulang simpati karena punya kisah hidup yang luar biasa.Menurut Gustavianof, Dora sebenarnya telah mengalami kondisi demikian sejak dua tahun terakhir. Penyakitnya tergolong langka dan belum dapat dipastikan hingga saat ini.
Darah akan mengucur layaknya keringat dari pori-pori kepala bila gadis itu berpikir terlalu keras. Bahkan, tak jarang darah juga keluar dari telinga, hidung, dan mulut.
"Diagnosis awal menunjukan pasien mengalami keadaan dimana mudah terjadi pendarahan. Kondisi demikian, karena kelainan pembuluh darah, kandungan trombosit dalam darah, dan pembekuan darah. Pasien dengan pendarahan di mulut, telinga, dan hidung adalah hal biasa. Tapi, pendarahan yang terjadi di pori-pori kepala seperti yang dialami Dora terhitung langka," jelasnya.
Menurut Gustavianof, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya pengujian untuk mengetahui secara pasti penyakit apa yang diderita Dora. Tim dokter yang menanganinya juga sempat melakukan computer radiography scanner (CT Scan) di kepala pasien namun tidak menemukan adanya kelainan.
"Senin atau Selasa depan kita akan membawa langsung sampel darahnya ke Jakarta untuk diperiksa di salah satu laboratorium. Kita akan membawa pasien ke bandara dengan ambulans dan mengambil sampel darah begitu pesawat akan berangkat. Hal itu terpaksa dilakukan karena untuk pemeriksaan diperlukan darah segar yang diambil empat jam sebelum masuk lab," jelas Gustavianof.
0 komentar:
Posting Komentar