Di zaman modern saat ini, Buket pengantin pada sebuah pesta pernikahan, hukumnya terkesan wajib. Bahkan, ini menjadi tren sebuah pernikahan. Tanpa buket pengantin, kesakralan sebuah pesta pernikahan rasanya belum klop.
Tradisi sejak zaman Romawi ini, awalnya berasal dari tradisi membawa seikat gandum sebagai simbol kesuburan. Buket bunga putih yang biasanya di bawa oleh pasangan pengantin zaman sekarang misalnya melambangkan kemurnian dan kepolosan.
Bagi mempelai perempuan, buket bunga pengantin memiliki nilai yang hampir sama pentingnya dengan gaun pengantin. Bahkan, sering buket pengantin dijadikan sebagai penentu tema, aksesori pesta, dan dekorasi pesta.
Biasanya juga, para pengantin perempuan memilih buket bunga pengantin lebih lama daripada memilih busana pengantin. Alasannya, tentu saja mereka ingin tampil beda, elegan, dan tentu saja berkelas. Oleh karenanya, buket-buket bunga ini biasanya memiliki standar-disasi yang lumayan tinggi.
Selain tatanan rangkaian bunga, jenis bunga, warna bunga, dan teknik bunga itu juga dirangkai jadi pilihan utama para pengantin memilih buket bunga. Warna bunga diyakini melambangkan sesuatu.
Buket bunga berwarna putih, misalnya melambangkan kemurnian dan kepolosan. Sedangkan, warna kuning mencerminkan suasana kegembiraan, kemenangan, serta keceriaan dan akan memberikan suasana pesta yang ceria dan mewah. Bunga mawar perlambang cinta, dan blue violet menggambarkan kesetiaan.
Nah, Konon, dulu para pengiring pengantin wanita yang ingin “ketularan” menikah dari si pengantin akan mencoba membawa robekan gaun pengantin untuk dibawa pulang.
Terbayang kan sedihnya si pengantin wanita yang pulang dengan gaun robek? Nah, tradisi tersebut diubah dengan si pengantin wanita membuang buket bunga sebelum meninggalkan lokasi pesta pernikahan.
Tradisi lempar buket bunga yang dipercaya datang sejak abad ke-14 ini dipercaya bisa membawa keberuntungan bagi wanita bisa menangkapnya. Konon, wanita yang menangkapnya adalah wanita yang akan menikah berikutnya.
Nah, coba saja perhatikan di setiap pesta perkawinan, pasti kita temui pengantin wanita menggengam Hand Bouquet di tangannya dengan senyum bahagia. Ini bukan cuma sebuah arus mencontoh dari luar negeri, tapi sudah menjadi tren adat pernikahan setiap suku di Indonesia ketika menggunakan adat nasional, bukan tradisional.
Berikut beberapa arti dari bunga yang di pakai saat pesta pernikahan :
- Amaranthus : Kesetiaan dan keteguhan.
- Amaryllis : Kebanggaan, keindahan yang agung.
- Anemone : Pengabaian, pengampunan, ketulusan, kerentanan.
- Chrysantemum/Krisan/Seruni : Kebahagiaan dan hidup yang panjang.
- Krisan putih : Kejujuran.
- Krisan kuning : Pengagum rahasia.
- Krisan merah : Cinta.
- Daffodil/Narcissus : Hormat, kekayaan, pengorbanan, cinta tanpa pamrih.
- Daisy : Ketulusan, cinta yang setia, dan kesucian.
- Forget-Me-Not (Myosotis scorpioides) : Cinta dan memori yang setia, cinta sejati.
- Iris : Kekuatan dan kebijaksanaan, inspirasi.
- Ivy (tanaman rambat) : Kesetiaan, cinta yang abadi, afeksi.
- Lilac (semacam bungur) : Cinta pertama.
- Melati : Kesucian, kemurnian.
- Bakung: Kemurnian dan manis.
- Lily of the valley (mirip lonceng kecil terbalik) : Cinta yang terbarukan oleh kebahagiaan dan kerendahan hati.
- Anggrek : Cinta dan kecantikan.
- Peony : Kebahagiaan dan kemakmuran.
- Mawar merah : Cinta dan gairah.
- Mawar putih : Kemurnian dan tidak sombong.
- Sweet Pea : Kepergian, terima kasih untuk waktu yang menyenangkan.
- Tulip : Cinta sejati.
- Violet : Kerendahan hati.
- Zinnia : Mengingat orang terkasih yang tidak bisa hadir.
Nah.. buat temen temen yang mau nikah sebentar lagi, mungkin ini bisa jadi masukan buat temen-temen untuk memilih bunga sesuai dengan tema dan keinginan kedepannya nanti.
0 komentar:
Posting Komentar