Hampir setiap hari beragam kelompok pengunjung terlihat silih berganti di tempat ini. Mulai dari para wisatawan yang hanya sekadar ingin melihat-lihat hingga para orang-orang yang berlatih yoga dan tai chi. Tidak jarang pula taman ini dijadikan tempat beristirahat bagi para pasien yang sedang sakit Tampilan taman berupa rancangan yang mencerminkan bangunan asli khas Jepang pada abad ke 12. Dilengkapi dengan sebuah kolam besar, air terjun dengan 5 kisah, klenteng dari batu granit, jembatan berliku, serta tanaman dan pepohonan yang terawat.Taman ini mengandung tiga elemen penting dari sebuah taman khas Jepang, yakni penggunaan bebatuan asli, aneka ragam tanaman, serta unsur air yang memberi suasana ketenanganTaman ini merupakan sebuah karya seni seorang industriawan John Anderson.
Foto nya di sini
Dalam perjalanannya menuju Oregon pada 1977, ia mengunjungi Portland Japanese Garden. Kekagumannya akan suasana ketenangan dan ketentraman taman tersebut, memberi inspirasi untuk menciptakan taman buatannya sendiri, yakni Anderson Japanese Gardens.Dengan bantuan dari arsitek asal Jepang, Hoichi Kurisnu, John Anderson memulai perencanaan kontruksi bangunan taman dengan menggunakan gaya dan cara pada saat periode Kamakura Jepang. Misalnya rumah penerima tamu ala Jepang, rumah minum teh, dan gazebo.
Kesemuanya dibangun oleh seorang seniman tradisional hanya dengan menggunakan kikiran, alat pahat dan palu.Pada tahun 1998 taman ini dibuka untuk umum ketika Anderson menyerahkannya kepada sebuah yayasan. Setiap tahunnya taman ini berhasil menarik sekitar 40.000 pengunjung.
Taman ini memang dibangun terinspirasi dari kebudayaan Jepang dan dinamai sesuai dengan pembuatnya, John Anderson. Jadilah Anderson Japanese Gardens yang terletak di Rockford, Illinois, AS.
Taman ini memang dibangun terinspirasi dari kebudayaan Jepang dan dinamai sesuai dengan pembuatnya, John Anderson. Jadilah Anderson Japanese Gardens yang terletak di Rockford, Illinois, AS.
0 komentar:
Posting Komentar