Perdarahan vagina yang normal adalah darah periode yang mengalir sebagai kotoran dari kandungan wanita, perdarahan vagina normal juga disebut menorrhea.
Proses terjadinya menorrhea disebut menstruasi (menstruation). Sedangkan Perdarahan vagina abnormal adalah aliran darah dari vagina yang terjadi pada waktu yang salah selama bulan itu atau pada jumlah-junlah yang tidak sesuai.
1. Perdarahan menstruasi yang sangat berat (menorrhagia)
Perdarahan vagina yang sangat berat/parah, disebut menorrhagia, adalah perdarahan menstruasi yang lebih besar dari 5 sendok makan per bulan. Kondisi ini terjadi pada kira-kira 10% dari wanita-wanita. Pola yang paling umum dari menorrhagia adalah perdarahan yang berlebihan yang terjadi pada siklus-siklus menstruasi yang teratur dan dengan ovulasi yang normal
2. Perdarahan vagina yang tidak teratur; periode-periode menstruasi yang terlalu seringkali (polymenorrhea)
Periode-periode menstruasi yang seringnya secara abnormal (polymenorrhea) dapat disebabkan oleh penyakit-penyakit tertentu yang ditularkan secara seksual atau sexually transmitted diseases (STDs) (seperti chlamydia atau gonorrhea) yang menyebabkan peradangan pada kandungan(uterus). Kondisi ini disebut penyakit peradangan pelvis. Endometriosis adalah kondisi dari penyebab yang tidak diketahui yang dapat menjurus pada nyeri pelvis dan polymenorrhea. Adakalanya, penyebab dari polymenorrhea tidak jelas, pada kasus mana wanitanya dikatakan mempunyai disfungsi perdarahan kandungan.
3. Periode-periode menstruasi pada interval-interval yang tidak teratur (metrorrhagia)
Periode-periode menstruasi yang tidak teratur (metrorrhagia) dapat disebabkan oleh pertumbuhan-pertumbuhan jinak di leher rahim (cervix), seperti polip-polip leher rahim. Penyebab dari pertumbuhan-pertumbuhan ini biasanya tidak diketahui. Metrorrhagia dapat juga disebabkan oleh infeksi-infeksi dari kandungan (endometritis) dan penggunaan dari pil-pil pencegah kehamilan (oral contraceptives). Adakalanya setelah evaluasi, seorang dokter wanita mungkin menentukan bahwa metrorrhagia-nya tidak mempunyai penyebab yang dapat diidentifikasikan dan bahwa evaluasi yang lebih jauh tidak perlu pada saat itu.
Perimenopause adalah periode waktu yang mendekati transisi menopause. Ia seringkali dikarakteristikan oleh siklus-siklus menstruasi yang tidak teratur, termasuk periode-periode menstruasi pada interval-interval yang tidak teratur dan variasi-variasi pada jumlah dari aliran darah. Ketidakaturan-ketidakaturan menstruasi mungkin mendahului timbulnya menopause yang sebenarnya (didefinisikan sebagai ketidakhadiran dari periode-periode untuk satu tahun) oleh beberapa tahun.
4. Jumlah atau durasi yang berkurang dari aliran menstruasi (hypomenorrhea)
Suatu fungsi tiroid yang terlalu aktif (hyperthyroidism) atau penyakit-penyakit ginjal tertentu dapat kedua-duanya menyebabkan hypomenorrhea. Pil-pil mulut pencegah kehamilan dapat juga menyebabkan hypomenorrhea. Adalah penting untuk wanita-wanita untuk mengetahui bahwa periode-periode menstruasi yang lebih ringan, lebih singkat, atau bahkan ketidakhadiran sebagai akibat dari meminum pil-pil pencegah kehamilan tidak mengindikasikan bahwa efek-efek pencegahan kehamilan dari pil-pil pencegah kehamilan adalah tidak cukup. Sebenarnya, banyak wanita-wanita menghargai "efek-efek sampingan" ini dari obat-obat oral pencegah kehamilan.
5. Perdarahan diantara periode-periode menstruasi (intermenstrual bleeding)
Wanita-wanita yang berovulasi secara normal dapat mengalami perdarahan ringan (adakalanya dirujuk sebagai "spotting") diantara periode-peiode menstruasi. Metode-metode pengontrolan kelahiran secara hormon begitu juga penggunaan IUD untuk kontrasepsi mungkin adakalanya menjurus pada perdarahan yang ringan diantara periode-periode. Stres kejiwaan, obat-obat tertentu seperti obat-obat anticoagulant, dan fluktuasi-fluktuasi pada tingkat-tingkat hormon mungkin semuanya adalah penyebab-penyebab perdarahan rigan diantara periode-periode. Kondisi-kondoisi lain yang menyebabkan perdarahan menstruasi abnormal, atau perdarahan pada wanita-wanita yang tidak berovulasi secara teratur (lihat dibawah) dapat juga adalah penyebab dari intermenstrual bleeding.
6. Perdarahan setelah berhubungan seks (post coital bleeding/PCB)
Perdarahan paska senggama (post coital bleeding/PCB) pada umumnya disebabkan oleh dua hal, masalah pada serviks (leher rahim) dan perdarahan pada lapisan dalam rahim (endometrium). Perdarahan yang berasal dari serviks bisa terjadi karena adanya lesi pada serviks, adanya penyakit seksual, adanya polip dan karena adanya kehamilan ektopik (ovum yang dibuahi menempel di luar uterus). Penempelan itu bisa terjadi pada tuba falopi, ovarium, atau serviks.
Sedangkan jika terjadi pada lapisan endometrium bisa terjadi karena lapisan dinding rahim kurang stabil, maka munculnya spot atau vlek darah paska hubungan intim lebih mudah terjadi. Wanita yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal juga bisa menyebabkan lapisan dinding rahim kurang stabil. Infeksi gonorhea, chlamydia atau jamur juga bisa menyerang dinding rahim dan menyebabkan ketidakstabilan sehingga mudah terjadi perdarahan setelah berhubungan intim.
Sumber : http://sebelasnovember.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar