“In the name of love” barangkali penggalan kalimat yang tepatdisandingkan pada mereka semua. Atas nama cinta mereka berjumpa, atasnama cinta pula mereka berpisah. Dunia memang sebegitu kejamnya. Ketikarevolusi tampil sebagai pemenang, mereka menjadi korban dari revolusiitu sendiri. Revolusi menjadikan mereka terluka dan binasa. Berikut iniadalah 5 wanita bernasib tragis karena penghianatan, revolusi dan cinta.
1. Cleopatra
Cleopatra
Cleopatra ketika menemui ajalnya
2. Marie Antoniette
Marie Antoniette
Marie Antoniette, kepalanya dipertontonkan di hadapan para rakyat Perancis
3. Tsarina Alexandra Feodorovna
Tsarina Alexandra Feodorovna (Sumber: pbworks)
Tsarina Alexandra Feodorovna beserta keluarganya
Alexandra Feodorovna adalah istri dari Tsar Nikolas II, Kaisar terakhirRusia. Ia dilahirkan pada tanggal 6 Juni 1872 dengan nama “Putri AlixViktoria Helena Luise Beatrice dari Hesse dan Rhine” dan merupakan anakkeenam dari tujuh orang bersaudara. Ia menikah di usia yang cukup tuapada zamannya, setelah menolak pinangan dari Albert Victor, seorangbangsawan dari Clarence walaupun mendapat tekanan yang cukup keras darikeluarganya. Hal tersebut ia lakukan karena ia sudah jatuh cinta padaNikolas. Pada awalnya, hubungannya dengan Nikolas mendapat tentangandari keluarganya, terutama karena hubungan darah mereka yang cukupdekat, yaitu memiliki moyang yang sama. Pada Perang Dunia I, keluarganyamenjalani tahanan rumah untuk waktu yang lama setelah ia dijatuhkanoleh kaum Bolshevik. Setelah dipindahkan selama beberapa kali dan tidakmemiliki akses kepada dunia luar sama sekali, ia, suami dan anaknyadibunuh oleh polisi rahasia kaum Bolshevik pada tanggal 17 Juli 1918. Iadan keluarganya diangkat menjadi martir oleh Gereja Ortodox Rusia padatahun 1981. Pada tanggal 17 Juli 1998, kerangka beserta seluruhkeluarganya dibawa ke Katedral Santo Petrus di St. Petersburg, 80 tahunsetelah kematian mereka.
4. Eva Braun
Eva Braun
Eva Braun dan Hitler
5. Clara Petacci
Clara Petacci
Mussolini dan Petacci digantung terbalik di sebuah pompa bensin Esso, Itali
Ketika Mussolini ditangkap oleh kaum partisan pada April 1945, Petacciditawari kesempatan untuk melarikan diri, namun ia menolak dan mencobauntuk melindungi Mussolini dengan tubuhnya. Setelah Petacci ditembak, IlDuce — gelar Mussolini — pun kemudian ditembak. Hari berikutnya, 29April 1945, di Piazzale Loreto di Milan, jenazah Mussolini dan Petaccidan empat orang lainnya digantung terbalik di sebuah pompa bensin Essodan difoto sementara rakyat mencurahkan kemarahannya kepada mereka.Petacci dihormati di Italia, bukan karena politik, tapi hanya sebagaiwanita yang jatuh cinta dan menolak untuk meninggalkannya dalam masakesulitan. (**)
0 komentar:
Posting Komentar