Ada-ada saja yang dilakukan sembilan pasangan asal Amerika Serikat (AS) ini. Mereka memutuskan untuk menjalani pernikahan massal secara bugil di sebuah resort di Jamaika.
Dengan hanya mengenakan kerudung pengantin, body paint dan krim tabir surya yang banyak, kesembilan pasangan tersebut mengucap janji setia di pantai Negril, Jamaika tepat pada Hari Valentine, 14 Februari lalu. Para pengantin wanita membawa karangan bunga anggrek yang juga digunakan untuk menutupi bagian depan tubuh mereka.
Pernikahan massal bugil ini digelar oleh sebuah resort di Jamaika, bernama The Hedonism II. Total ada 10 pasangan yang mendapat kesempatan untuk mengucap janji setia pernikahan dalam keadaan yang sangat tidak biasa ini.
Namun menjelang hari H, satu pasangan mengundurkan diri. Pernikahan massal unik ini sengaja direkam sebagai dokumenter.
Para pasangan yang mengikuti pernikahan massal bugil ini merupakan pemenang kontes yang dipilih dari sekitar 100 pendaftar lainnya. Para pendaftar harus menjawab segudang pertanyaan, salah satunya soal mengapa mereka ingin memulai hidup baru dalam keadaanbugil.
Salah seorang pasangan pun menjawab: "Kami saling menyukai satu sama lain saat telanjang, jadi kenapa tidak memulai hidup baru dalam keadaan telanjang."
"Kami berdua senang melakukan hal-hal gila dan liar," tutur pasangan lainnya.
"Hal ini akan menjadi memori tak terlupakan yang akan kami kenang di saat kami beranjak tua," ujar dua pasangan lainnya.
Para pasangan yang beruntung ini juga mendapatkan hadiah yakni menginap 4 malam di resort mewah tersebut. Hal ini jugalah yang menarik banyak pasangan dari AS dan Kanada untuk mengikuti kontes ini.
Ritual pernikahan bugil ini pernah digelar sebelumnya pada tahun 2001. Namun saat itu, ritual ini menuai kontroversi dan kritikan dari warga maupun otoritas setempat. Sebabnya, hal ini dinilai bisa berdampak buruk pada citra Jamaika di mata turis internasional. Namun pada 14 Februari kemarin, ritual nikah bugil ini berjalan lancar tanpa adanya aksi protes dari warga sekitar.
Ritual pernikahan bugil ini pernah digelar sebelumnya pada tahun 2001. Namun saat itu, ritual ini menuai kontroversi dan kritikan dari warga maupun otoritas setempat. Sebabnya, hal ini dinilai bisa berdampak buruk pada citra Jamaika di mata turis internasional. Namun pada 14 Februari kemarin, ritual nikah bugil ini berjalan lancar tanpa adanya aksi protes dari warga sekitar.
0 komentar:
Posting Komentar