Jawabannya tergantung pada banyak variabel, baik dari komposisi metabolik (kualitas) sperma, lingkungan vagina (temperatur tubuh, level keasaman (ph), kehadiran lendir serviks/cm, kualitas lendir serviks, kemampuan sperma untuk berenang maju dari vagina menuju saluran sel telur, dan kehadiran antibodi sperma dalam tubuh wanita. Pada kondisi yang ideal, sperma dapat hidup antara 3 – 6 hari. Dalam banyak kasus, beberapa faktor dapat mengurangi usia hidup sperma.
Sperma sangat kecil, tak terlihat oleh mata telanjang, dan perjalanan yang harus dilakukannya dapat diperbandingkan dengan manusia yang harus berenang dari Los Angeles ke Hawaii. Bukanlah perjalanan yang mudah, dibandingkan jauhnya jarak tempuh dengan ukurannya yang sangat mikroskopik. Perjalanan dimulai dari tubuh pria – butuh beberapa bulan bagi sel sperma untuk terbentuk dan matang.
Untuk meningkatkan kesehatan sperma dan perkembangannya yang normal, kecukupan nutrisi dan antioksidan adalah hal yang sangat vital. Gaya hidup sehat, menghindari kebiasaan yang memperburuk kondisi sperma seperti merokok dan alkohol, adalah penting untuk menciptakan sel-sel sperma yang kuat untuk dapat mengarungi perjalanan beratnya kelak.
Saat penetrasi dan pria mengalami puncak ejakulasi, sperma akan masuk ke dalam vagina wanita. Perjalanan berlanjut, sperma berenang melalui rahim dengan bantuan lendir serviks dalam rahim wanita, dan terus bergerak menuju saluran sel telur. Jika ia tidak segera tiba disana dalam beberapa jam, sebagian besar akan berakhir mati.
Dalam perjalanan panjang tersebut, banyak sperma yang kehabisan energi atau berenang pada arah yang salah, atau pergi ke saluran sel telur yang kosong (yang tidak sedang mengandung telur matang – karena saluran sel telur wanita ada dua buah). Pada beberapa kasus, sperma bahkan dinetralkan oleh antibodi wanita atau oleh lendir serviks yang "hostile" (anti sperma).
Jika lendir serviks wanita ada dan baik, usia sperma akan lebih panjang. Lendir serviks adalah bagian penting dari proses kehamilan. Lendir serviks (CM/Cervical Mucus) melindungi sperma dari Acid (keasaman) vagina. Lingkungan Acid vagina dapat menghentikan pergerakan sperma. Lendir serviks yang diproduksi tubuh dapat melindungi sperma dari acid tersebut.
Lendir serviks juga membantu sperma untk berenang ke tuba falopi dari rahim untuk mencapai telur. Lendir serviks yang baik juga dapat mendeteksi sperma yang abnormal dan mencegah mereka mendekati sel telur. FertileCM membantu meningkatkan kuantitas dan kualitas lendir serviks yang baik untuk membantu sperma melaksanakan tugasnya.
Bila si sperma beruntung, ia masuk ke saluran telur yang benar, pada saat yang tepat ketika wanita berada pada kondisi paling subur, telur matang, dan pembuahan dapat terjadi. Namun bila belum ada telur yang matang, mereka harus menunggu sekitar waktu ovulasi, saat telur jatuh. Dalam beberapa kasus, sperma sehat dapat bertahan di rahim sekitar 3 hari. Bisa sampai 5 hari pada sperma yang sangat kuat dan sehat, namun jarang.
Dari jutaan sperma yang memulai perjalanan, hanya beberapa perenang yang lincah dan unggul saja yang dapat berhasil. Inilah mengapa waktu hubungan di saat yang tepat sangat penting untuk meningkatkan peluang anda untuk hamil. Pada waktu yang salah, sperma yang bertahan akan berenang-renang di tuba falopi menunggu kehadiran telur matang.
Jika telur hadir, satu sperma yang masih bertahan hidup dan cukup berenergi dapat mendekati telur dan menembus masuk untuk membuahinya. Pembuahan ini akan berkembang menjadi embrio. Kemudian, 5 sampai 6 hari kemudian, ia siap "pindah" dan melekat di dinding rahim. Saat embrio yang telah dibuahi ini implantasi di dinding rahim – selamat, Anda telah hamil, bahkan mungkin Anda belum menyadarinya. Perjalanan sperma telah berakhir.
0 komentar:
Posting Komentar