Karena merasa malu dan ketakutan, beberapa orang tua membiarkan anaknya terlantar dan tidak dipedulikan lagi, seolah-olah sudah tidak ada harapan bagi anak mereka yang terlanjur berhubungan intim bahkan hamil diluar nikah. Dunia ini belum kiamat dan masih panjang masa depan si anak. Marilah menyikapinya dengan positif dan pikiran yang bermoral.
cara menghadapi situasi
Jika anda memang orang tua yang bertanggung jawab terhadap Tuhan dan anak titipanNya, maka anda harus menerima semua keadaan dengan lapang dada. Yang perlu dilakukan adalah memulihkan keadaan si anak menjadi besar hati dan siap menghadapi masa depan dengan positif.
1. tegaskanlah kepada si anak bahwa semua dosa yang dibuat manusia dapat diampuni, jika kita datang memohon ampun padaNya tidak saja dosa dalam masalah seks; juga termasuk berbohong, mencuri, dan lain-lain. Hal ini dapat menenangkan hati si anak bahwa dia bukan dalam posisi yang ditakuti dan akan mendapat hukuman yang sangat berat.
2. jangan membiarkan anak berdiam diri, tetapi diajak berbicara untuk membuat hatinya dan perasaannya menjadi tentram. Bicarakanlah tentang hal-hal yang disukai secara positif dan tentunya memberikan pujian atau penghargaan terhadap sesuatu yang baik dan positif dari pembicaraannya.
3. berusaha sebisa mungkin agar anak tidak larut terus dalam perbuatan yang memalukan itu, dan memberikan masukan bahwa jutaan anak di dunia juga banyak yang berhasil setelah mengalami hal yang sama. Tunjukkanlah bahwa Tuhan itu baik kepada orang yang berserah dan mau belajar dari masa lalunya.
4. jangan pernah bertindak menghakimi sekecil apapun. Kalaupun sempat marah dan bertindak kasar terhadap anak, mintalah maaf dengan tulus dan perhatian yang dalam.
5. arahkanlah kepada si anak bahwa seks itu baik, jika digunakan pada waktu yang tepat dan umur yang tepat. Kalau sudah terlanjur biarkan hal itu menjadi pelajaran untuk waktu yang akan datang.
6. seringlah berjalan dengan si anak ke tempat-tempat yang tenang, untuk menyegarkan pikiran dan suasana tenang. Pilihlah tempat yang tidak mengingatkan masa lalu yang pahit.
Lebih dari itu semua, tingkatkanlah kerohanian si anak, dengan mengajaknya untuk sembahyang atau berdoa sujud kepadaNya setiap hari. Hal ini membuat si anak lebih siap menghadapi hidup.(sumber)
cara menghadapi situasi
Jika anda memang orang tua yang bertanggung jawab terhadap Tuhan dan anak titipanNya, maka anda harus menerima semua keadaan dengan lapang dada. Yang perlu dilakukan adalah memulihkan keadaan si anak menjadi besar hati dan siap menghadapi masa depan dengan positif.
1. tegaskanlah kepada si anak bahwa semua dosa yang dibuat manusia dapat diampuni, jika kita datang memohon ampun padaNya tidak saja dosa dalam masalah seks; juga termasuk berbohong, mencuri, dan lain-lain. Hal ini dapat menenangkan hati si anak bahwa dia bukan dalam posisi yang ditakuti dan akan mendapat hukuman yang sangat berat.
2. jangan membiarkan anak berdiam diri, tetapi diajak berbicara untuk membuat hatinya dan perasaannya menjadi tentram. Bicarakanlah tentang hal-hal yang disukai secara positif dan tentunya memberikan pujian atau penghargaan terhadap sesuatu yang baik dan positif dari pembicaraannya.
3. berusaha sebisa mungkin agar anak tidak larut terus dalam perbuatan yang memalukan itu, dan memberikan masukan bahwa jutaan anak di dunia juga banyak yang berhasil setelah mengalami hal yang sama. Tunjukkanlah bahwa Tuhan itu baik kepada orang yang berserah dan mau belajar dari masa lalunya.
4. jangan pernah bertindak menghakimi sekecil apapun. Kalaupun sempat marah dan bertindak kasar terhadap anak, mintalah maaf dengan tulus dan perhatian yang dalam.
5. arahkanlah kepada si anak bahwa seks itu baik, jika digunakan pada waktu yang tepat dan umur yang tepat. Kalau sudah terlanjur biarkan hal itu menjadi pelajaran untuk waktu yang akan datang.
6. seringlah berjalan dengan si anak ke tempat-tempat yang tenang, untuk menyegarkan pikiran dan suasana tenang. Pilihlah tempat yang tidak mengingatkan masa lalu yang pahit.
Lebih dari itu semua, tingkatkanlah kerohanian si anak, dengan mengajaknya untuk sembahyang atau berdoa sujud kepadaNya setiap hari. Hal ini membuat si anak lebih siap menghadapi hidup.(sumber)
0 komentar:
Posting Komentar