Posting By Gallerydunia.com
Nyaris disekujur kulit mulus Elaine Davidson tersemat anting dari piercing atau tindik. Total keseluruhan ada 6.005 anting logam yang menempel di tubuh bagian luar dan tertutup (seputar wilayah sensitif dan pribadinya ada 1.500 anting). Alasan yang dikemukakan dari menindik tubuhnya semata-mata untuk seni.Elaine Davidson pun meraih rekor sebagai wanita bertindik terbanyak di dunia.
Saat dinobatkan Guinness World Record pada tahun 2000, Davidson hanya punya 462 tindik, 192 di antaranya terdapat di wajahnya. Pada Agustus 2001, rekor itu dipecahkannya sendiri dengan 720 tindikan di tubuhnya. Saat hadir di Edinburg Festival tahun 2005, ia mempertontonkan koleksi tindikannya yang bertambah menjadi 3.920. Kini, sembilan tahun setelah pengukuhan rekor tersebut, Davidson telah memiliki 6.005 tindik. Ia mengaku sebenarnya tidak suka ditindik dan melakukannya semata-mata untuk seni.
"Saya tidak menikmati saat ditindik. Namun, untuk memecahkan rekor saya harus mencapai level tertinggi. Saya pribadi ingin memecahkan rekor tersebut,"aku Davidson.Dalam keluarganya, tak ada seorang pun yang menyukai tato ataupun tindik. Tapi ia mengaku bahagia karena memutuskan untuk berubah dan menjadi diri sendiri.
Saat mendapat gelar wanita bertindik terbanyak di dunia, banyak orang yang ingin bertemu langsung dengannya. Orang-orang biasanya hanya ingin melihat atau menyentuhnya. Beberapa dari mereka bahkan ingin menciumnya.
Davidson yang sebelumnya berprofesi sebagai perawat kini tinggal di Edinburg, Skotlandia. Ia membuka studio piercing bernama Tropical Rainbow Paradise Shop di Nicholson Street, Edinburgh.
Mengingat Davidson telah menjalani ribuan tindikan, tentu saja para pelanggannya yakin keamanan, pengalaman, dan pelayanan yang ramah dari studio miliknya. Tak hanya itu, studio Davidson juga menyediakan produk-produk aroma terapi, perhiasan, dan pakaian etnik.
Meski dilahirkan di Brasil, Davidson merasa takut jika harus pulang ke kampung halamannya. Ia beralasan angka kejahatan di Brasil yang tinggi membuatnya enggan ke sana. "Terakhir kali saya pergi ke Brasil, saya harus memakai topeng wajah. Semenjak saya memakai perhiasan di seluruh tubuh, saya takut dirampok atau diserang saat berada di jalan,"ungkap Davidson blak-blakan.
Salah satu motivasi dalam hidup Davidson adalah bisa merasakan sakit. Ia pernah berjalan di atas paku, api, maupun pecahan gelas. "Saya menyukai rasa sakit. Saya mencintainya,"tegas Davidson. Demikian pula saat ia memutuskan menindik di area pribadinya. Ada 500 tindikan, di area luar maupun di dalam alat kelaminnya. Katanya, rasa sakit yang dirasakan di akalt kelamin seperti saat ditindik di dada.
Hingga saat ini, Davidson tak pernah memindahkan cincin maupun anting yang menempel di tubuhnya. Ia memperkirakan berat aksesori yang dipakai mencapai tiga kilogram lebih. Meskipun demikian, ia tidak pernah merasa terganggu saat melakukan aktivitasnya sehari-hari.
Saat dinobatkan Guinness World Record pada tahun 2000, Davidson hanya punya 462 tindik, 192 di antaranya terdapat di wajahnya. Pada Agustus 2001, rekor itu dipecahkannya sendiri dengan 720 tindikan di tubuhnya. Saat hadir di Edinburg Festival tahun 2005, ia mempertontonkan koleksi tindikannya yang bertambah menjadi 3.920. Kini, sembilan tahun setelah pengukuhan rekor tersebut, Davidson telah memiliki 6.005 tindik. Ia mengaku sebenarnya tidak suka ditindik dan melakukannya semata-mata untuk seni.
"Saya tidak menikmati saat ditindik. Namun, untuk memecahkan rekor saya harus mencapai level tertinggi. Saya pribadi ingin memecahkan rekor tersebut,"aku Davidson.Dalam keluarganya, tak ada seorang pun yang menyukai tato ataupun tindik. Tapi ia mengaku bahagia karena memutuskan untuk berubah dan menjadi diri sendiri.
Saat mendapat gelar wanita bertindik terbanyak di dunia, banyak orang yang ingin bertemu langsung dengannya. Orang-orang biasanya hanya ingin melihat atau menyentuhnya. Beberapa dari mereka bahkan ingin menciumnya.
Davidson yang sebelumnya berprofesi sebagai perawat kini tinggal di Edinburg, Skotlandia. Ia membuka studio piercing bernama Tropical Rainbow Paradise Shop di Nicholson Street, Edinburgh.
Mengingat Davidson telah menjalani ribuan tindikan, tentu saja para pelanggannya yakin keamanan, pengalaman, dan pelayanan yang ramah dari studio miliknya. Tak hanya itu, studio Davidson juga menyediakan produk-produk aroma terapi, perhiasan, dan pakaian etnik.
Meski dilahirkan di Brasil, Davidson merasa takut jika harus pulang ke kampung halamannya. Ia beralasan angka kejahatan di Brasil yang tinggi membuatnya enggan ke sana. "Terakhir kali saya pergi ke Brasil, saya harus memakai topeng wajah. Semenjak saya memakai perhiasan di seluruh tubuh, saya takut dirampok atau diserang saat berada di jalan,"ungkap Davidson blak-blakan.
Salah satu motivasi dalam hidup Davidson adalah bisa merasakan sakit. Ia pernah berjalan di atas paku, api, maupun pecahan gelas. "Saya menyukai rasa sakit. Saya mencintainya,"tegas Davidson. Demikian pula saat ia memutuskan menindik di area pribadinya. Ada 500 tindikan, di area luar maupun di dalam alat kelaminnya. Katanya, rasa sakit yang dirasakan di akalt kelamin seperti saat ditindik di dada.
Hingga saat ini, Davidson tak pernah memindahkan cincin maupun anting yang menempel di tubuhnya. Ia memperkirakan berat aksesori yang dipakai mencapai tiga kilogram lebih. Meskipun demikian, ia tidak pernah merasa terganggu saat melakukan aktivitasnya sehari-hari.
0 komentar:
Posting Komentar