Posting By Gallerydunia.com

Pabrik Di Tutup, Mesin Tik Akan Menjadi Kenangan




Karena kecanggihan dan perkembangan jaman, akhirnya memaksa pabrik pembuat mesin tik terakhir di dunia, Godrej & Boyce harus gulung tikar. Pasalnya produksi mesin tik mereka terus mengalami penurunan sampai 2010 kemarin.

“Sejak awal tahun 2000 ke atas, komputer mulai mendominasi. Semua pabrik mesin tik berhenti berproduksi, kecuali kami. Sampai 2009, kami masih memproduksi 10.000 sampai 12.000 mesin tik per tahunnya,” ujar manajer operasi Godrej & Boyce, Milind Dukle seperti dilansir PC Mag, Selasa, 26/4/2011.

Ketika dibuka pada 1950, perusahaan ini memproduksi lebih dari 50.000 mesin tik per tahunnya. Pada 2009, perusahaan ini menghentikan produksi mesin tik alfabet dikarenakan mulai berkurangnya peminat dan menggantinya dengan produksi mesin tik berbahasa Arab.

Jumlah ini terlalu sedikit bagi perusahaan yang berada di Mumbai, India ini, Karena hal tersebut pihak perusahaan dengan terpaksa menghentikan produksinya.

Sedikit informasi, Mesin tik pertama dikenal dengan nama ‘bola ketik’ diproduksi di Eropa pada tahun 1870. Perusahaan Remington mulai memproduksi masal mesin tik yang telah dikembangkan tiga tahun kemudian dengan format QWERTY yang masih berlaku sampai sekarang.

Sampai awal 1900an, mesin tik muncul dalam berbagai variasi. Namun pada 1910, semua mesin tik mengikuti standardisasi yang telah ditetapkan secara global, diantaranya adalah peletakan tombol shift dan tombol simbol.





" HIDUP KAN GALLERYDUNIA.COM DENGAN BUDAYA KAN BERKOMENTAR"
"Semua Komentar terlebih dahulu melalui moderator dan akan di tampilkan dalam paling lambat 1 x 24 jam dan untuk email pemberitahuan komentar yang di terbitkan atau replay silahkan klik ' Subscribe by email ; ,komentar spam ,caci maki ,berbau,porno; dan lain-lain yang dapat memancing; keributan akan admin hapus..!! terima kasih.
" JIKA ADA GAMBAR ATAU ARTIKEL YANG RUSAK MOHON BATUAN PEMBACA SETIA UNTUK MEMBERITAHUKAN ADMIN DENGAN BERKOMENTAR DI BAWAH INI "





0 komentar:

Posting Komentar