Setelah terungkap "partikel Tuhan" oleh Higgs, ilmuwan mulai mencari partikel lain yang bisa menjelaskan asal-muasal pembentukan semesta. Peneliti menggunakan teleskop terbesar di dunia sebagai detektor. Detektor raksasa ini dikubur dalam di Kutub Selatan. Mereka mencoba mengungkap partikel kecil misterius bernama neutrinos.
Partikel ini diharapkan dapat menerangkan cara pembentukan semesta. Neutrinos diyakini menyimpan informasi kelahiran galaksi. Partikel ini juga bisa menjelaskan misteri lubang hitam (black hole).
Ahli fisika, Jenni Adams dari Universitas Canterbury di Selandia Baru, adalah salah satu ilmuwan yang mengerjakan proyek detektor raksasa bernama IceCube ini.
Ahli fisika ini menilai partikel neutrinos lahir saat peristiwa tumbukan kosmik. Seperti peristiwa hantaman galaksi atau lubang hitam. Peristiwa ini diyakini menjadi tonggak sejarah terbentuknya semesta.
Butuh 10 tahun untuk membangun IceCube. Detektor raksasa ini masuk hingga 800 kaki di bawah es Antartika.
Sebagai gambaran, satu kilometer kubik es ukurannya lebih besar dari gabungan gedung pencakar langit Empire State, Menara Chicago Sears, dan Pusat Finansial Dunia di Shanghai, China.
IceCube merupakan jaringan detektor cahaya yang terkubur dalam es melalui pengeboran dengan air panas. Ketika neutrinos berinteraksi dengan es, mereka akan menghasilkan partikel bertenaga yang dapat menimbulkan cahaya. Ini bisa mendeteksi kehadiran neutrinos.
"Jika supernova meledak di galaksi kita sekarang, kami dapat mendeteksi ratusan neutrinos dengan IceCube," ujar Adams pada Konferensi Internasional tentang Fisika Energi Tinggi di Melbourne, Australia seperti dilansir dari Daily News.
Partikel ini diharapkan dapat menerangkan cara pembentukan semesta. Neutrinos diyakini menyimpan informasi kelahiran galaksi. Partikel ini juga bisa menjelaskan misteri lubang hitam (black hole).
Ahli fisika, Jenni Adams dari Universitas Canterbury di Selandia Baru, adalah salah satu ilmuwan yang mengerjakan proyek detektor raksasa bernama IceCube ini.
Ahli fisika ini menilai partikel neutrinos lahir saat peristiwa tumbukan kosmik. Seperti peristiwa hantaman galaksi atau lubang hitam. Peristiwa ini diyakini menjadi tonggak sejarah terbentuknya semesta.
Butuh 10 tahun untuk membangun IceCube. Detektor raksasa ini masuk hingga 800 kaki di bawah es Antartika.
Sebagai gambaran, satu kilometer kubik es ukurannya lebih besar dari gabungan gedung pencakar langit Empire State, Menara Chicago Sears, dan Pusat Finansial Dunia di Shanghai, China.
IceCube merupakan jaringan detektor cahaya yang terkubur dalam es melalui pengeboran dengan air panas. Ketika neutrinos berinteraksi dengan es, mereka akan menghasilkan partikel bertenaga yang dapat menimbulkan cahaya. Ini bisa mendeteksi kehadiran neutrinos.
"Jika supernova meledak di galaksi kita sekarang, kami dapat mendeteksi ratusan neutrinos dengan IceCube," ujar Adams pada Konferensi Internasional tentang Fisika Energi Tinggi di Melbourne, Australia seperti dilansir dari Daily News.
source: http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/334520-ilmuwan-memburu-partikel-misterius
0 komentar:
Posting Komentar