1.Sandi Genetika Manusia
Dalam Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas disebutkan sebagai berikut.
Genetika (dipinjam dari bahasa Belanda: genetica, adaptasi dari bahasa
Inggris: genetics, dibentuk dari kata bahasa Yunani γέννω, genno, yang
berarti “melahirkan”) adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan
sifat pada organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion).
Secara singkat dapat juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang
gen dan segala aspeknya. Istilah “genetika” diperkenalkan oleh William
Bateson pada suatu surat pribadi kepada Adam Chadwick dan ia
menggunakannya pada Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3 pada
tahun 1906.
Bidang kajian genetika dimulai dari wilayah subselular (molekular)
hingga populasi. Secara lebih rinci, genetika berusaha menjelaskan
tentang:
•material pembawa informasi untuk diwariskan (bahan genetik),
•bagaimana informasi itu diekspresikan (ekspresi genetik), dan
•bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu yang lain (pewarisan genetik).
Sifat-sifat (informasi) yang diwariskan pada keturunan dibawa dalam
sperma dan sel telur (ovum). Secara lebih spesifik, informasi tersebut
dibawa dalam sebuah “cetak biru” yang disebut kromosom yang berada dalam
setiap intisel penyusun tubuh. Kromosom berisi dua untaian benang DNA
yang berpilin (double helix). Pada DNA inilah tertulis (tercetak)
informasi genetic yang meliputi berbagai hal tentang makhluk hidup
tersebut, seperti bentuk dan warna rambut, warna mata, warna kulit,
bentuk hidung, gigi, rahang, postur, warna suara, dan berbagai sifat
lainnya. Informasi-informasi ini diwariskan melalui sel-sel kelamin
manusia (sperma dan ovum).
Ilmu pengetahuan genetika sudah mengetahui bahwa dalam setiap sel tubuh
manusia terdapat 46 kromosom, kecuali dalam sel kelamin yang hanya
berisi 23 kromosom. Artinya ketika terjadi pertemuan sperma dan ovum
maka terjadi penggabungan kromosom menjadi 46 (23 pasang). Angka 23
kromosom ini disandikan dalam Al Quran pada surat Al Mu’minuun
(orang-orang yang beriman) yang menempati urutan surat ke-23, artinya
untuk menyebutkan umat manusia, baik laki-laki atau perempuan, simbolnya
adalah angka 23. Jadi maknanya adalah:
1. Setiap manusia yang ‘merasa’ memiliki 23 kromosom pada sel kelaminnya
seharusnya menjadi orang-orang yang beriman kepada Allah SWT.
2. Simbol untuk laki-laki dan perempuan adalah sama, yaitu angka 23. Dan
surat Al Mu’minuun dimaksudkan untuk laki-laki dan perempuan. Surat
yang dijadikan kode bukan surat Al Insaan (Manusia) yang berada pada
urutan 76, sebab Mu’minuun lebih spesifik dibandingkan dengan Insaan.
Allah SWT hendak membedakan antara Mu’minuun dengan Insaan. Allah SWT
mengajarkan agar Insaan menjadi Mu’minuun.
Manusia tercipta dari percampuran air mani yang dihasilkan/ dikeluarkan
oleh laki-laki ketika bersenggama dan perempuan pada masa suburnya. Ini
dijelaskan pada surat ke-76, Al Insaan (Manusia).
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang
bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan),
karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat” (QS. Al Insaan : 2).
Air mani yang bercampur maksudnya adalah pertemuan antara sperma dan
ovum. Yang terlihat oleh mata adalah air mani berupa cairan sperma dan
cairan vagina yang sebenarnya berisi jutaan sperma dan satu ovum saja.
Kejadian penciptaan manusia dalam surat ini digambarkan pada ayat ke-14
berikut ini.
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah
itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang lain. Maka Maha sucilah Allah,
Pencipta Yang Paling Baik” (QS Al Mu’minuun : 14).
Perhatikan frasa “Kami jadikan dia makhluk yang lain”. Disini berarti
Allah SWT membentuk rupa manusia karena Dia-lah Yang Maha Membentuk Rupa
(Al Mushowiru). Dengan apa Allah SWT membentuk rupa? Bagaimana mengubah
zygot (perpaduan sperma dan ovum) menjadi bayi dan tumbuh dewasa dan
menua? Perintah-perintah Allah SWT untuk membentuk wujud manusia ini
ditanamkan dalam DNA yang ada dalam kromosom setiap sel. Artinya DNA
adalah firman Allah SWT dalam diri makhluk hidup. Kromosom (DNA) adalah
cetak biru (blue print) makhluk hidup. Hal ini dijelaskan dalam Al Quran
pada surat ke-82, Al Infithaar ayat 8.
“dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu” (QS Al Infithaar : 8).
Kata shuwratin / shuuratin (dengan huruf shod) yang diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia berarti “bentuk” adalah tepat. Shuwratin dapat berarti
gambar atau cetakan atau rancangan, seperti halnya surah (surat) dalam
Al Quran (dengan huruf sin), surat-surat ini dimaksudkan sebagai
bacaan/tulisan yang menjelaskan atau bacaan/tulisan yang memberikan
gambaran.
Contoh surat Al Fiil yang merupakan gambaran tentara gajah yang dhalim,
surat Al Mu’minuun merupakan gambaran atau cetakan untuk membentuk
orang-orang beriman. Gambaran atau cetakan yang dimaksud adalah DNA
manusia, yang tidak lain adalah firman atau kehendak Allah SWT
(rancangan) yang ditanamkan dalam sel setiap makhluk.
“Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya” (QS. ‘Abasa : 19).
Kata qaddara yang diterjemahkan menjadi “menentukannya” sebenarnya
berarti ‘memprogram’. Artinya Allah SWT memprogram manusia sejak masih
berwujud zygot (hasil pembuahan). Dimana rancangan atau program tersebut
disimpan? Di dalam DNA yang ada pada sel sperma dan ovum, jadi
rancangan atau program makhluk hidup tersebut aktif setelah keduanya
bertemu, atau ada kondisi khusus yang Allah SWT kehendaki yang
mengaktifkan program tersebut tanpa pertemuan kedua sel tersebut,
misalnya pada kasus Nabi Isa as.
Qaddar atau program ini lebih spesifik lagi sifatnya, karena tidak hanya
seperti cetak biru, program ini mencakup takdir dan nasib si makhluk
tersebut. Jadi benar adanya jika ada yang mengatakan bahwa jika manusia
bisa mengaktifkan ‘tombol’ positif dalam dirinya maka gen-gen potensi
yang semula tidur bisa bangkit, artinya ‘program’ positif yang memang
sudah berada dalam sel akan aktif. Maka benarlah apa yang disebutkan
dalam ayat berikut.
“Bagi
manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di
muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”
(QS. Ar-Raad : 11).
Al Quran yang diturunkan 14 abad yang lalu sudah menjelaskan adanya
suatu rancangan atau cetakan dalam penciptaan manusia. Rancangan ini
yang kemudian dikenal sebagai DNA (dan RNA).
2.Sandi Reproduksi Seluruh Makhluk
Reproduksi makhluk adalah proses suatu makhluk berkembang biak. Setiap
makhluk hidup akan berkembang biak untuk mempertahankan kelangsungan
hidup jenisnya. Untuk dapat berkembang biak maka setiap makhluk Allah
SWT membutuhkan pasangan. Hal ini diungkapkan dalam Al Quran dalam surat
ke-36, Yaasin, ayat 36.
“Maha
Penggerak-lah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik
dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa
yang tidak mereka ketahui” (QS Yaasin:36).
Ayat tersebut menjelaskan bahwa pasangan yang diciptakan Allah SWT tidak
semata laki-laki dan perempuan. Disini al Quran menggunakan kata
azwaaja kullaha yang berarti “berpasangan semuanya” artinya tidak semata
laki-laki dan perempuan. Hal ini ditegaskan juga oleh ayat ke-49 surat
Azd-Dzaariyaat (51).
“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah” (QS Adz-Dzaariyaat : 49)
Kata kulli kurang tepat diterjemahkan “segala” tapi lebih tepat
diterjemahkan “setiap” yang maknanya ‘seluruhnya tanpa terkecuali’ yang
artinya lebih rinci dibandingkan makna “segala”, dan zawjayni berarti
“pasangan dua” alias “saling berpasangan”, sehingga arti per katanya
adalah: “dan dari setiap sesuatu Kami ciptakan saling berpasangan agar
mereka mengingat”. Jadi disini al Quran menjelaskan bahwa setiap sesuatu
berpasangan, tanpa terkecuali.
Pasangan-pasangan ini diciptakan oleh allah SWT salah satu tujuannya
adalah untuk berkembang biak. Semula kita mengira bahwa pasangan yang
dimaksud adalah pasangan jenis kelamin saja, yaitu laki-laki-perempuan,
dan jantan-betina.
Ini jelas disebutkan dalam Al Quran.
QS.53-An Najm : 45 “dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan”.
QS.42-Ash Shuraa : 11 “Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi
kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang
ternak pasangan-pasangan, dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan
jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang
Maha Mendengar dan Melihat”.
Jika pasangan hanya diartikan sempit seperti ini maka bagaimana dengan
makhluk-makhluk bersel satu seperti bakteri dan virus? Bagaimana juga
dengan gunung-gunung, laut, udara, dan tanah? Ilmu pengetahuan modern
telah mebuktikan surat Yaasin ayat 36 di atas sebagai berikut.
3.Pasangan-pasangan yang ditumbuhkan oleh bumi – Gender pada Tanaman
Jika pada manusia dan binatang jenis laki-laki dan perempuan dapat
diidentifikasi dengan jelas, maka ternyata pada tumbuh-tumbuhan di bumi
juga terdapat jenis kelamin atau gender.
"Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah
menjadikan bagimu di bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari langit
air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari
tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam” (QS. Thahaa : 53).
Terjemahan “berjenis-jenis dari tumbuhan” dari frase azwaajam
minnabaatin arti perkatanya adalah ‘tumbuhan berpasangan’. Al Quran
sudah menyebutkan bahwa tumbuhan itu berpasangan. Ayat ini
mengindikasikan bahwa dari macam-macam tumbuhan yang ada di bumi ada
tumbuhan yang memiliki alat reproduksi jantan dan betina dalam satu
tumbuhan.
“Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia
meletakkan gunung-gunung bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu;
dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami
turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam
tumbuh-tumbuhan yang baik” (QS. Luqman : 10).
Potongan kalimat kulli zawjin kariym diterjemahkan dengan “segala macam
tumbuh-tumbuhan yang baik”. Pada penggalan kalimat tersebut tidak ada
kata ‘tumbuh-tumbuhan’, terjemahan perkatanya adalah “lalu tumbuhkan
darinya setiap pasangan berbeda”. Al Quran menjelaskan bahwa yang
ditumbuhkan Allah SWT dari bumi dengan hujan-Nya adalah tumbuh-tumbuhan
yang berpasangan dan berbeda-beda, apa maksudnya ‘berbeda’?
Maksudnya adalah bahwa tumbuh-tumbuhan tersebut berpasangan tidak dalam
satu pohon, jadi ada tumbuhan yang memiliki alat reproduksi jantan dan
ada yang memiliki alat reproduksi betina.Keragaman tumbuhan ini, baik
yang alat reproduksi jantan dan betinanya dalam satu pohon maupun yang
berbeda, adalah untuk keindahan, dimanfaatkan, dan dipelajari manusia
seperti diungkapkan dalam ayat berikut.
“……Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan
air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai
macam tumbuh-tumbuhan yang indah” (QS. Al Hajj : 5).
Wa an(m)batat min kulli zawjin(m) bahiyjin secara harfiah berarti “dan
menumbuhkan setiap pasangan yang indah”. Maknanya adalah bahwa setiap
tumbuhan yang tumbuh di bumi adalah berpasangan, baik satu rumah
(tumbuhan) ataupun beda rumah. Ilmu pengetahuan modern di bidang botani
saat ini mengenal adanya istilah seperti Hermaphrodite, Monoecious,
Dioecious, Subdioecious, Polygamy, Diclinous. Pembagian ini berdasarkan
kepemilikan alat reproduksi jantan dan betina dalam satu spesies
tumbuhan dengan memperhatikan juga individu dari tiap spesies tersebut.
Perhatikan juga ayat berikut ini.
“Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung
dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan
berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya
pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum
yang memikirkan” (QS. Ar Raad : 3).
Perhatikan frase wa min kullits tsamaraati ja’ala fiyhaa
zawjaynitsnaini, disini terjemahan harfiah perkatanya adalah “dan dari
setiap buah-buahan dijadikan pasangan dua”. Kata tsamaraat yang
diterjemahkan ‘buah’ bermakna buah yang lebih luas, yaitu ‘yang
dihasilkan oleh bunga tumbuhan’. Jadi padi, gandum, nectar, cabai,
pollen, paprika pun disebut buah dalam kelompok yang luas yaitu
tsamaraat seperti dijelaskan dalam ayat berikut.
“Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minimuman yang memabukkan dan
rezeki yang baik. Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan” (QS An Nahl
: 67).
Terjemahan perkata frase pertama ayat tersebut adalah ‘dan dari hasil
kurma dan anggur kamu buat darinya memabukkan dan rizki yang baik’.
Tsamaraat pohon kurma dan anggur yang memabukkan adalah fermentasi
anggur dan kurma. ‘
Disini dijelaskan bahwa pada tanaman tingkat tinggi buah itu merupakan
hasil dari bunganya. Ilmu botani sudah mebuktikan bahwa dalam biji buah
tersebut terkandung gender tanaman induknya, jadi memang tsamaraat itu
berpasangan atau memiliki gender di dalam bijinya. Bahkan di beberapa
spesies tanaman menghasilkan buah tanpa biji (parthenocarpic fruit),
buah pada tanaman ini dihasilkan dari bunga yang mandul (non-fertilized
flower), seperti pisang, beberapa jenis nanas, gandum, beberapa jenis
jeruk, anggur, dan lain-lain. Karena tanaman-tanaman tersebut tetap
memiliki gender atau karakteristik seksual, maka buah-buahan jenis
parthenocarpic ini tetap dimasukkan ke dalam buah hasil sexual
reproduction.
Sedangkan buah yang dapat dimakan manusia seperti melon, apel, anggur,
manggga, jeruk, kurma disebut buah untuk kelompok yang lebih sempit yang
dalam Al Quran disebut fawkiha seperti disebutkan dalam ayat 23:19,
55:11, 52:22, 56:20, 55:52, 77:42, 80:31, dan lain-lain.
Pasangan dari diri mereka sendiri – Pasangan dalam Sel Makhluk Hidup dan Senyawa Kimia
Jika pada makhluk hidup tingkat tinggi jelas makna pasangan adalah
laki-laki dan perempuan atau jantan dan betina? Bagaimana pada makhluk
tingkat rendah yang tidak memiliki jenis kelamin dan bereproduksi secara
aseksual, misalnya dengan membelah diri? Jawabannya sudah ditemukan
oleh bidang ilmu biologi molekul dan genetika serta ilmu kimia.
4.Pasangan Basa DNA (dan RNA)
Dalam Wikipedia disebutkan : “Dalam biologi molekuler, dua nukleotida
dalam RNA atau DNA yang saling komplementer yang terhubung oleh ikatan
hidrogen disebut pasangan basa (bahasa Inggris: base pair sering
disingkat bp). Dalam pasangan basa Watson-Crick, adenin (A) membentuk
pasangan basa dengan timin (T), sementara guanin (G) dengan sitosin (C)
dalam DNA. Pada RNA, timin (T) digantikan oleh uracil (U)”.
Senyawa Kimia dan Teori Asam-Basa
Wikipedia menyebutkan : “Senyawa kimia adalah zat kimia murni yang
terdiri dari dua atau beberapa unsur [1][2][3] yang dapat dipecah-pecah
lagi menjadi unsur-unsur pembentuknya dengan reaksi kimia tersebut.[4]
Contohnya, dihidrogen monoksida (air, H2O) adalah sebuah senyawa yang
terdiri dari dua atom hidrogen untuk setiap atom oksigen. Ciri-ciri yang
membedakan senyawa adalah adanya rumus kimia.
Rumus kimia memberikan perbandingan atom dalam zat, dan jumlah atom
dalam molekul tunggalnya (oleh karena itu rumus kimia etena adalah
C2H4)”.
Senyawa kimia sebenarnya adalah pasangan atom-atom suatu unsur. Dimana
ada unsur yang kelebihan electron (bermuatan negatif) dan ada unsur yang
kekurangan electron (bermuatan positif). Misalnya senyawa air H2O
terdiri dari 2 atom hydrogen yang kekurangan electron (H+) dan 1 atom
oksigen yang kelebihan 2 elektron (O2-).
Untuk menjadi netral oksigen harus melepaskan 2 elektronnya dan hydrogen
harus menangkap 1 elektronnya maka electron dari oksigen akan ditangkap
oleh dua atom hydrogen dan membentuk senyawa air.Teori asam-basa
berbagai ilmuwan sebenarnya juga menjelaskan adanya pasangan dalam
setiap senyawa.
Teori-teori ini sebenarnya juga menjelaskan pasangan zat atau unsur yang
kelebihan dan kekurangan electron Perhatikan teori-teori asam-basa
berikut ini.
Arrhenius:
Asam ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion H+. Basa
ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion OH-.
Contoh:
1) HCl(aq) –> H+(aq) + Cl-(aq)
2) NaOH(aq) –> Na+(aq) + OH-(aq)
Bronsted-Lowry:
Asam ialah proton donor, sedangkan basa adalah proton akseptor.
Contoh:
1) HAc(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + Ac-(aq)
asam-1 basa-2 asam-2 basa-1
HAc dengan Ac- merupakan pasangan asam-basa konyugasi. H3O+ dengan H2O merupakan pasangan asam-basa konyugasi.
2) H2O(l) + NH3(aq) NH4+(aq) + OH-(aq)
asam-1 basa-2 asam-2 basa-1
H2O dengan OH- merupakan pasangan asam-basa konyugasi. NH4+ dengan NH3 merupakan pasangan asam-basa konyugasi.
Lewis:
Asam adalah zat yang dapat menerima electron (akseptor electron) dan
basa adalah zat yang dapat memberikan electron (donor electron). Teori
ini menyempurnakan dua teori sebelum nya karena menurut sains modern
memang electron-lah yang dapat berpindah-pindah, bukan proton.Pasangan
asam-basa ini juga terjadi dalam proses kimia dalam tubuh manusia. Jadi
pada makhluk hidup tingkat tinggi “pasangan dua” terjadi secara gender
dan dalam tingkat molekular.
QS.41- Fushshilat : 53 “Kami akan memperlihatkan kepada mereka
tanda-tanda Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga
jelaslah bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar…”
Pasangan dari apa yang tidak mereka ketahui – Kelahiran Materi dalam Fisika Kuantum
Pada tahun 1930 untuk pertama kalinya PAM Dirac memprediksi keberadaan
antimateri tepatnya antielektron yakni partikel yang sifatnya persis
elektron kecuali muatan listriknya. Setelah prediksi ini dibuktikan
secara eksperimental oleh Anderson, maka wacana antimateri terus
berkembang dan di kalangan ahli fisika mulai terbangun opini bahwa
setiap materi mempunyai pasangan berupa antimateri, misalnya proton
mempunyai pasangan antiproton, neutrino dengan antineutrino dan
seterusnya. Sifat menarik dari materi dan antimateri ini adalah tatkala
keduanya bertemu terjadilah yang disebut pair annihilation (pemusnahan
pasangan) dan muncul foton seperti dalam kasus anihilasi
elektron-positron. Singkatnya materi akan dimusnahkan oleh antimaterinya
dan sebagai gantinya adalah munculnya gelombang elektromagnetik.
Misalnya saja Hidrogen memiliki satu proton yang dikelilingi satu
elektron, maka Anti-hidrogen memiliki satu positron (proton bermuatan
negatif) yang dikelilingi oleh satu anti-elektron (elektron bermuatan
positif). Secara teori tis ilmuwan merumuskan bahwa pada awalnya,
setelah terjadinya big bang, jumlah materi dan anti-materi seimbang,
dimana ketika kedua partikel ini bertemu akan saling meniadakan satu
dengan yang lainnya dan menghasilkan energi yang besar (ledakan dan
gelombang electromagnet) yang akan menciptakan partikel-partikel lain
yang lebih kecil, karena partikel yang lebih besar cenderung untuk tidak
stabil. Simaklah kutipan artikel berikut ini.
Perkembangan ilmu pengetahuan manusia saat ini menyakini bahwa setiap
materi ada anti materinya, namun keduanya tidak dapat dipertemukan
karena akan saling meniadakan. Beberapa unsur telah dapat di ciptakan
anti-materinya secara artifisial oleh manusia, hanya saja membutuhkan
biaya yang sangat besar sekali untuk pembuatannya. Keberadaan antimateri
ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Adz Dzaariyaat ayat 49
yang menyebutkan:
QS.51-Adz-Dzaariyaat : 49 “Dan setiap sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah”.
Allah SWT menahan dan melepaskan segala karakter benda, termasuk
antimateri dalam kendali-Nya, sehingga bumi dan alam semesta ini
(materinya) tidak musnah dalam ketiadaan (wallahu ‘alam). Banyak materi
di semesta ini yang belum diketahui manusia demikian juga antimaterinya.
Jika benar alam semesta terbentuk dari teori materi-antimateri maka
akhirnya akan sampai pada pertanyaan siapakah yang mengatur kejadian
tersebut sehingga bisa tercipta tatanan yang sangat teratur di semesta
yang luar bisa rumit ini? Jawabannya adalah : Allah SWT, Sang Pengatur
Yang Maha Teliti.
***